SELAMAT DATANG

bias-kasih mengucapkan " Terima kasih banyak untuk sahabat terkasih yang sudah berkenan meluangkan waktu untuk membuka konten ini." Tuhan memberkati sahabat semua di manapun berada.


Sabtu, 25 Mei 2013

1 Korintus 10:13


MENGEMBANGKAN GAIRAH HIDUP (Merangkai Ketenangan)


Merangkai Ketenangan
Part 8 (sambungan)

Kekecewaan seringkali menganggu kehidupan kita, karena berujud rasa ketidak nyamanan,
hal ini menjadi semacam sumber tekanan pribadi ,besar kecilnya sebuah kekecewaan
mempengaruhi efektifitas kita dalam berpikir jernih.
Padahal untuk bisa berpikir jernih tentunya seseorang harus mempunyai ketenangan
dan untuk menggapai ketenangan tak semudah membalik tangan dibutuhkan proses yang
panjang, pengalaman-pengalaman dalam menanggapi permasalahan tentu juga menjadi tolak
ukur selanjutnya untuk kita bisa bersikap tenang. Ketenangan juga kita dapati dari pandangan-
pandangan positif kita, kalau kita melihat suatu hal dari sudut pandangan positif, maka kita
akan mudah menyelesaikan suatu masalah , dan ini juga timbul dari ketenangan kita untuk bisa
memandang hal tersebut.
        Coba kita periksa kembali kehidupan kita, hal-hal apa yang mempengaruhi ,sehingga
sedikit banyak menggerus ketenangan kita,
misal : Panik, kejenuhan,ketakutan, keraguan, rasa kuatir dll.
Pastinya semua ini dapat menghambat gairah hidup kita.
Padahal Pemazmur mengatakan hanya dekat Allah saja aku tenang, banyak hal yang bisa kita
petik dari Raja Daud bagaimana dia memproses ketenangan dalam dirinya.
Melihat dari sikap Raja Daud tentu kita bisa meresponi terhadap diri pribadi kita, bagaimana
perlunya untuk berhubungan dengan Allah sang Pemberi napas kehidupan.
Sebaliknya karena kurangnya hubungan kita dengan Allah, maka jauhlah ketenangan dalam hidup
kita dan terjadi seperti contoh diatas kekecewaan,jenuh ,panik ,ketakutan dll.
         Jadi untuk kita bisa merangkai ketenangan dibutuhkan hubungan erat dengan Allah.
Dalam perjanjian Baru, Firman Tuhan juga mengatakan hal yang sama untuk kita bisa meraih
ketenangan, pada kitab Matius 11:29.  di ayat tersebut dikatakan untuk mendapat Ketenangan
kita harus meresponi kehidupan Tuhan Yesus, belajar dari kehidupan Tuhan sendiri yang lemah
lembut dan rendah hati, banyak hal pengajaran dari Tuhan Yesus yang membuahkan ketenangan
dalam hidup kita.
Untuk itu sangatlah penting kedekatan Kita dengan Allah karena Dialah sumber ketenangan kita.

Kiranya ringkasan pendek ini dapat bermanfaat bagi sahabat terkasih dimanapun berada, dan
tentunya bias-kasih berharap menjadi berkat yang meneguhkan. GBU
                                                           
                                                                                       salam hormat

                                                                                  by: Daniel Kumbara

Jumat, 17 Mei 2013

KISAH RASUL 1:8


REFRENSI PUSTAKA ANDA

TANDA DARI SEBUAH CINTA 
Walau bulan Februari telah lewat namun perasaan tentang mencintai dan dicintai selalu ada dalam hati semua orang, perasaan ini dapat muncul di mana saja dan kapan saja. Semua orang mempunyai perasaan ini dan semua orang pasti pernah mengalami perasaan jatuh cinta. Ketika seseorang sedang jatuh cinta pastilah ada tanda-tanda yang ia tunjukkan kepada orang yang ia cintai tersebut. Akan ada perubahan-perubahan yang terjadi pada kita tentunya. Cinta itu harus diungkapkan dengan sikap atau perbuatan kita, bukan hanya sekedar menyanyikan lagu-lagu tentang cinta atau hanya sekedar membuat puisi-puisi cinta saja. Begitu pula dengan cinta kita kepada Tuhan, harus ada suatu tanda sehingga orang tahu bahwa kita benar-benar mencintai Tuhan. Kalau kita belajar tentang cinta, kita dapat belajar dari Raja Salomo, seorang raja muda Israel yang rendah hati dan hatinya setia kepada Tuhan. Kitab Kidung Agung di perjanjian lama ini merupakan karya Raja Salomo, yang dalam bahasa Inggrisnya disebut “Song of Salomon” atau “Salomon’s Song of Songs”. Mari kita lihat bagaimana hubungan kita dengan Tuhan, apakah kita sudah benar-benar menunjukkan bahwa kita mengasihi Tuhan atau belum.
Dalam kitab Kidung Agung 3:1-4 ini terdapat 4 tanda jika kita mengaku bahwa kita mencintai Tuhan, yaitu :
1. Tidak pernah ada kenyamanan jika tidak ada kehadiran sang kekasih.“Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.” (Kidung Agung 3:1). Ranjang berbicara tentang suatu tempat di mana kita dapat beristirahat dan melepaskan segala kepenatan kita dalam sepanjang hari itu sedangkan malam hari berbicara tentang suatu keadaan di mana lazimnya kita gunakan untuk tidur sehingga suasana yang digambarkan di sini adalah ketenangan. Namun ada satu kegelisahan, keresahan atau kegalauan yang dialami oleh orang yang sedang merindukan kekasihnya ini walaupun ia sedang berada di tempat yang sangat membuat ia nyaman sekalipun. Adakah tanda ini di dalam hidup kita? Apakah kita akan merasa gelisah jika kita sudah mulai tidak berdoa, membaca Alkitab ataupun ke gereja? Atau hal itu tidak mempengaruhi kita sama sekali, kita tetap cuek dan biasa-biasa saja? Berhati-hatilah, ini sangat berbahaya karena jika begitu, kita harus berusaha untuk kembali kepada kasih mula-mula kita kepada Tuhan. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kita sebagai manusia ada saja yang membuat kita lelah karena kesibukan aktivitas kita dan itu membuat kita mulai melupakan Tuhan, namun jangan sampai hal ini terus menerus menjadi alasan kita untuk berhubungan dengan Tuhan. Kita harus segera kembali kepada kasih mula-mula kita, kembali mengejar gairah kita kepada Tuhan. Ini merupakan tanda pertama jika kita mengaku bahwa kita memang mengasihi orang yang kita kasihi, khususnya jika kita mengaku bahwa kita mengasihi Tuhan.
2. Adanya kerja keras dan usaha yang mati-matian untuk mendapatkan kebersamaan dengan tekun dan segera.Waktu seseorang jatuh cinta kepada pasangannya, pastinya ia akan meluangkan waktu sebanyak mungkin untuk selalu bersama pasangannya di setiap kesempatan. Ada suatu usaha keras dan perjuangan yang mati-matian untuk bertemu dengan kekasihnya. Inilah tanda kedua seperti yang dikatakan di dalam Kidung Agung 3:1b-2 “Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.” Tidak gampang untuk masuk dan menikmati hadirat Tuhan, akan ada banyak halangan namun bagaimana kita menyingkapinya, apakah kita akan diam saja atau berjuang untuk merasakan hadirat Tuhan itu? Kadangkala pada saat kita menaikkan pujian penyembahan kita ataupun pada saat kita membaca Alkitab, kita tidak merasakan apa-apa, ini harus kita perhatikan bukan malah kita biarkan. Kejar hadirat Tuhan setiap saat! Seseorang yang jatuh cinta tidak akan menjadikan rintangan menjadi alasan justru rintangan itu akan menjadi tantangan baginya untuk ia loncati. Seperti orang yang mau mati karena tidak dapat bernapas di dalam air, ia akan berjuang mati-matian untuk mendapatkan oksigen begitulah seharusnya sikap kita jika kita belum mendapatkan hadirat-Nya.
Di dalam Mazmur 119:147-148 “Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu. Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.” Daud mencari Tuhan dengan begitu rupa, Daud ingin mendapatkan Tuhan, mendapatkan hadirat-Nya. Daud pun tekun menanti-nantikan Tuhan “Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.” (Mazmur 25:5)
3. Tidak malu mengakui kerinduan hatinya bahkan bangga akan kekasihnya.Di dalam Kidung Agung 3:3 mengatakan “Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?”, ini menandakan bahwa sang mempelai perempuan sedang mencari kekasih hatinya, ia bertanya kepada para peronda kota apakah mereka melihat kekasih hatinya, di sini tampak bahwa sang mempelai tidak malu mengakui kerinduan hatinya dan bertanya kepada seluruh orang yang ada di sekitar kota apakah melihat kekasih hatinya. Begitu pula seharusnya kita, jika kita mengasihi Tuhan kita tidak akan malu mengakui Tuhan. Masih banyak anak muda yang malu untuk berdoa pada saat makan di tengah-tengah lingkungan yang bukan anak-anak Tuhan, masih banyak juga orang yang malu mengakui bahwa ia adalah anak Tuhan di tengah tren dunia yang begitu tidak menentu bahkan banyak anak-anak Tuhan yang tidak melakukan kebenaran karena takut dianggap tidak gaul dan kolot. Seharusnya orang yang cinta Tuhan tidak akan malu akan Tuhan yang ia cintai, justru ia akan membangga-banggakan siapa yang ia cintai itu agar semua orang tahu akan kekasihnya itu. Cinta itu tidak dapat disembunyikan justru harus dibuktikan. Markus 8:38 mengatakan “Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.” Janganlah malu mengakui Tuhan di tengah dunia ini, kita harus menjadi saksi Tuhan di mana pun kita berada. Justru kita harus tetap melakukan kebenaran walaupun semua orang di sekeliling kita mencemooh kita. Tuhan memandang dan melihat bagaimana perbuatan kita selama hidup di dunia ini.
Healing Quote :Relationships are hard! But if you love that someone so much, you’ll try everything to make it work!
“Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.” (Yeremia 31:3)

TeamPortal (SP

HEALING ARTICLES DETAILS

MENGEMBANGKAN GAIRAH HIDUP (Part 8 Merangkai ketenangan)

PART 8                                        MERANGKAI KETENANGAN                      by: Daniel Kumbara  
Situasi yang sering kita hadapi kadangkala merupakan suatu tantangan tersendiri untuk menuju kedewasaan
dan jatidiri kita sebagai manusia yang berinteraksi dengan berbagai tantangan-tantangangan kehidupan
Siap tidaknya kita menghadapi semua itu, hanyalah kondisi emosi yang acapkali mengusik kehidupan kita.
        Proses kehidupan telah menempa diri kita sehingga otomatis kita harus siap menghadapi apapun,
baik atau buruk satu kondisi, tentunya tak lepas dari sudut mana kita memandang , apakah kita mau terus
merasa di tekan oleh situasi dan kondisi yang tak bersahabat, atau kita mau menguasai kondisi dan situasi,
menjadi lebih bersahabat.
Kehidupan yang berakibat dari arus global tentunya sedikit banyak membuat kondisi yang harus kita
hadapi semakin komplek, dan tentunya sangat dibutuhkan kompeten dari kita untuk bisa menghadapinya.
Selayaknya manusia adalah mahluk yang rindu akan ketenangan, namun kondisi real nyata dalam hidup ini
yang sering menghalangi manusia dalam meraih ketenangan.
Ketidak nyamanan dalam menjalani hidup dan tekanan-tekanan yang seringkali menguasai hidup kita
tentu sangat mempengaruhi emosi kita dalam berpikir positif, dan semakin menambah runyam suatu
kondisi yang kita jalani.
Kepanikan dalam kita melihat suatu kondisi dari pandangan negatif yang menguasai kita, juga jadi pemicu
suatu masalah yang tak kunjung selesai yang harusnya bisa kita lalui dan tak menjadi berlarut-larut.
        Solusi untuk kita bisa melihat suatu kondisi dengan pikiran positif adalah dengan ketenangan,
apapun yang kita hadapi dengan ketenangan pasti akan terselesaikan dengan baik, ada jalan keluar
karena kita tenang ,dan bisa berpikir jernih untuk setiap kondisi yang kita lalui.
       Sahabat yang terkasih kenapa bias kasih kali ini mengambil tema Merangkai Ketenangan, itu tak lain
karena dalam kondisi saat ini sangat-sangat perlunya kita membekali diri dengan ketenangan untuk bisa
menghadapi kondisi sekarang ini dengan bijak dan berpikiran positif dalam memandang setiap kondisi
Merangkai ketenangan adalah proses agar kita mendapatkan ketenangan dalam hidup ini sehingga dapat
mengembangkan gairah hidup kita.
        Dimanakah kita bisa mendapatkan ketenangan, serta meraihnya ,dan menerapkanya di dalam setiap
derap langkah kehidupan kita.
Ketenangan dalam hidup ini bisa kita raih dengan menimba air kehidupan didalam sumber-Nya.
Air kehidupan adalah Tuhan sendiri yang selalu hadir menyertai kita, memberi sukacita, memberi kelegaan,
dan damai sejahtera.
Dunia sering membuat kita dikuasai oleh kesibukan, itu yang sering menghambat kehidupan kita untuk
meraih ketenangan, orientasi hidup kita yang seringkali menyita seluruh perhatian kita. Sehingga kita tak
mampu melihat campur tangan Allah dalam hidup kita.
         Pemazmur mengatakan " Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku"
Kita merasa nyaman, merasa tenang, karena ada yang menanggung kita, keselamatan kita di tangan
Yang Maha Kuasa, Allah yang menguasai kita. Dia sangup melindungi kita dari apapun sehingga kita merasa
tenang dan aman.
Apapun yang terjadi didalam hidup kita hadapilah semuanya dengan tenang, karena kita percaya Tuhan sangup
mengatasi segala apapun,dan Dia selalu menyertai kita, itulah yang membuat kita tenang, merasa aman di
tangan TUHAn, Jangan biarkan kekuatiran,kepanikan,ketakutan menguasai dirimu, tapi percayalah bahwa kita
aman dan tenang bersama Tuhan.
Begitu mengagumkan Tuhan di hidup kita yang memandu setiap langkah kita.

                                                             BERSAMBUNG

                                                                             

Rabu, 15 Mei 2013

REFRENSI PUSTAKA ANDA

 PUJIAN DAN PENYEMBAHAN

TeamPortal mendapatkan sebuah kehormatan untuk mewawancarai Ricardo Sanchez di acara Empowered 21. Saat bertemu dengan Ricardo, dia menyambut TeamPortal dengan senyumnya yang hangat. Kesan pertama yang didapatkan oleh TeamPortal bahwa Ricardo adalah seseorang yang rendah hati dan ramah. TeamPortal pun menanyakan tentang ekspektasinya atas Empowered 21 dan Ricardo menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki ekspektasi apa-apa atas acara ini, karena ini bukan mengenai acaranya, tetapi mengenai Roh Kudus. Orang tidak membutuhkan pendeta atau pembicara besar ataupun khotbah yang hebat namun orang membutuhkan pengurapan dari Roh Kudus dan Richardo percaya bahwa pengurapan Roh Kudus akan turun dengan luar biasa di Empowered 21 karena para peserta yang datang memiliki rasa haus dan lapar akan Tuhan. Richardo berharap bahwa orang-orang yang telah dijamah dan dibakar oleh Roh Kudus akan pulang kembali ke negara mereka masing-masing serta membawa api tersebut dan mengobarkannya di negara mereka.
Ricardo yang merupakan seorang worship leader juga membagikan mengenai pandangannya mengenai musik. Saat dirinya sedang berbicara mengenai Tuhan, musik, dan jiwa-jiwa, matanya berbinar dan TeamPortal pun dapat merasakan betapa dia mencintai Tuhan, musik dan jiwa-jiwa. Dia menjabarkan kondisi yang terjadi di kebanyakan gereja. Banyak gereja yang hanya berfokus kepada himne-himne gereja yang banyak anak muda anggap sebagai sesuatu yang tua dan tradisional. Sebaliknya, ada juga gereja-gereja yang berfokus pada musik-musik kontemporer yang disukai oleh para anak muda. Ricardo pun berpikir untuk  menyatukan keduanya daripada hanya menggunakan salah satu dan mengabaikan yang lain. Menurutnya, kuncinya adalah mencampur kedua jenis musik tersebut. Contohnya, mencampur lagu Chris Tomling, "How great is our God" dengan himne gereja "How great Thou art". Dengan begitu, generasi muda dapat memuji dan menyembah bersama-sama dengan generasi yang lebih tua. Di sini kita mendapatkan ke-unity-an antara generasi yang tua dan muda. Sementara generasi muda dapat melompat-lompat, generasi yang lebih tua pun dapat ikut menyayikan lagu yang sudah mereka kenal dengan baik.
Ricardo melihat pentingnya menjalin hubungan antara generasi yang lebih tua dengan yang lebih muda di dalam kasih. Saat umat Tuhan terjalin di dalam hubungan saling mengasihi, dunia akan tahu bahwa kita adalah murid-murid-Nya. Dunia akan mengenal Tuhan melalui kasih kita kepada satu sama lain.
Wawancara singkat dengan Ricardo ditutup dengan kesan dia terhadap para orang percaya di Indonesia. Ricardo mengatakan bahwa setiap orang percaya di negara kita berbeda dengan orang percaya di negara-negara lainnya karena kita sangat haus dan lapar akan Tuhan. Negara ini memiliki hati yang sangat rindu untuk memuji dan menyembah Tuhan. Dia berpesan agar setiap kita terus memuji dan menyembah-Nya tanpa rasa malu dan segan. Ada kekuatan baru yang akan kita dapatkan setiap kita mengangkat tangan kita dalam pujian dan penyembahan kepada Tuhan.
TeamPortal (BY)
HEALING ARTICLES DETAIL

REFRENSI PUSTAKA ANDA

 Peter Chow -NYANYIAN BARU
 - Produser Musik dari Isaiah 6tyone 
Sebagai salah satu generasi muda, Peter Chow menceritakan kisah tentang apa arti penyembahan itu. Ia mulai menceritakan bahwa banyak generasi muda yang kecewa kepada gereja mereka karena mereka tidak mempunyai peralatan musik sehebat dan sekeren di luar sana jadi mereka tidak bisa menyembah Tuhan.
Waktu menyiapkan cerita ini, Peter Chow meminta Roh Kudus untuk memberi tahu padanya, apa yang ada di hati Yesus untuk Empowered 21 kali ini. Hanya ada satu kata yang Tuhan berikan yaitu Dorongan (Encouragement). Tuhan ingin kita mengerti kalau tidak apa-apa jika kita tidak mempunyai peralatan musik yang hebat. Ia bercerita bahwa karena Ia tumbuh besar di Sydney Australia, ia sering datang berkunjung ke gereja Hillsong Australia. Setiap kali ia datang ke gereja tersebut, ia selalu terkagum dengan musik dan hadirat Tuhan yang ada di ibadah Hillsong tersebut. Tetapi setiap kali Peter Chow kembali ke gerejanya, ia selalu kecewa dan sedih karena gerejanya tidak mempunyai peralatan sebagus gereja Hillsong. Itu alasan mengapa ia tidak bisa menyembah. Tetapi suatu hari, ada seorang wanita yang duduk sebelah dia, pada saat penyembahan, Peter Chow terus berpikir bahwa musiknya sangatlah berantakan tetapi wanita ini terus menangis. Wanita ini sungguh menyembah dengan hatinya. Di situ Peter Chow mulai bertanya kenapa hal ini terjadi? Ia baru menyadari bahwa terkadang kita datang ke gereja dan mulai mengkritik keadaan gereja tersebut seperti suaranya fals, nadanya salah dan lain-lain. Peter Chow bercerita pada saat itu ia merasa masalah, berawal dari yang tidak bisa menyembah adalah karena gerejanya. Tetapi masalah yang sebenarnya adalah di dalam hatinya. Ia menyadari kalau apa yang kita punya sebenarnya tidaklah penting karena semua tentang Dia.
Di dalam Yohanes 4 mengatakan bahwa Tuhan mencari penyembah-penyembah yang benar, yang menyembah dengan roh dan kebenaran. Peter Chow menegaskan bahwa jarang sekali Tuhan mencari sesuatu, dengan kata lain bila Tuhan melakukan hal itu berarti itu bagi Tuhan. Tuhan tidak mencari sistem yang keren dan instrument yang canggih tapi Tuhan mencari hati kita yang menyembah. Hal yang penting dalam penyembahan adalah hati yang menyembah. Prioritas kita haruslah menjadi penyembah Tuhan yang mempunyai hati dan karakter kristus serta diimbangi dengan latihan dan kerja keras untuk menguasai musik.
TeamPortal (RA)
HEALING ARTICLES DETAIL

Jumat, 10 Mei 2013


GALATIA 6 : 9


MENGEMBANGKAN GAIRAH HIDUP (sambungan Part 7)




WAKTU & KEKUATAN
(sambungan Part 7)

Perjalanan waktu di hidup kita ,terkadang menjadi satu hal yang sangat krusial, dalam menempa kedewasaan kita,
yang dimaksud dengan dewasa di sini, adalah dewasa dalam langkah bijak bukan usia semata, dimana kita mampu
mengondisikan waktu dengan bijak, tak terikat dengan berbagai situasi yang menekan, dan lebih dari pada itu
kitalah yang menguasai kondisi yang menekan dalam kehidupan ini, seperti yang telah dipaparkan di episode lalu,
bagaimana kita harus bisa menanggulangi setiap apapun yang mempengaruhi kehidupan prioritas kita. Janganlah
prioritas utama kita dikalahkan oleh situasi yang membuat kita sibuk, dengan hal -hal yang sangat jauh dari
kebutuhan kita yang utama.
Lebih mendisiplinkan diri kita untuk memilih hal prioritas utama adalah hal yang sangat terpuji, karena dengan
demikian semakin terbentuklah karekter diri kita, sehingga mampu membawa kebaikan bagi kehidupan kita.
Meresponi dari ayat 1Petrus 4:2 yang mengatakan agar waktu yang sisa jangan kita pergunakan menurut keinginan
manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Tentunya banyak sekali pilihan duniawi yang membuat kita jauh dari Tuhan, Kita merasa tak perlu lagi hubungan
pribadi dengan Tuhan.
Mengabaikan segala hal yang berkenaan dengan rohani kita, tak perlu lagi melakukan prioritas utama kita karena
terlalu padatnya rutinitas yang kita jalani sehingga kitapun mengabaikan pedoman hidup kita yang benar dari
firmanTuhan.
Mempunyai rutinitas boleh-boleh saja, asal kita tidak larut di dalamnya, apalagi sampai mengabaikan waktu pribadi
kita dengan Tuhan. Betapa sangat bosan dan sepinya hidup ini jika kita jauh dari Tuhan, Tuhanlah yang memuaskan
dahaga kita, coba bayangkan ditengah rutinitas kita yang begitu padat bergelut dengan hal fana, pasti kita pernah
mengalami kejenuhan,kehampaan ,yang membuat kita letih lesu, bahkan sampai hilangnya kekuatan hidup kita
hal ini tentunya akan membuat celah bagi hidup kita untuk mencari hiburan yang fana yang memuaskan sesaat
dan semakin membuat kita gusar dan otomatis gairah hidup kita lambat laun memudar, akankah kita terhanyut
dalam arus gelombang dunia ?
Tuhan sangat menginginkan kita mengarahkan hidup kita kepada sesuatu yang bernilai kekal, dan menjauh dari hal-
hal yang fana, di saat dunia ini berlomba-lomba mengejar sesuatu yang bersifat fana, janganlah kita sampai tengelam
didalamnya. Tapi berlombalah untuk mahkota kehidupan yang bernilai kekal.
Disiplin dan taat , itulah yang sering kita dengar jika kita ingin lebih fokus pada kehidupan yang bernilai kekal.
Biarpun rutinitas menekan tetap sediakan waktu untuk bersekutu bersama Tuhan, sediakan waktu untuk kita bersaat
teduh, membaca firman Tuhan. Karena semua itu sumber kehidupan dan kekuatan kita untuk melangkah dalam
kehidupan kita. Hidup tenteram ,hidup tenang dan penuh damai sejahtera hanya bisa kita dapat dari Tuhan.
Untuk itu aturlah waktu mu, untuk meraih kekuatan bersama Tuhan mlalui waktu pribadimu dengan Tuhan
Jangan biarkan dunia mengaturmu dengan hal yang tidak berguna yang merupakan keinginan manusia tapi
lakukakanlah kehendak Tuhan yang penuh dengan kebenaran dan pengharapan , dan Jangan keliru menempatkan
yang lebih prioritas di dalam hidup kita.
Everything from Lord n to Lord
Tuhan memberkati                                                                                    by: Daniel Kumbara                                                                                                                                                                   

Selasa, 07 Mei 2013

REFRENSI PUSTAKA ANDA


KESEMPURNAAN by: Pdt PETRUS AGUNG PURNOMO


Saudara ingat  akan adanya orang-orang yang menikmati Transfer of Wealth atau pemindahan kekayaan bangsa-bangsa. Saya mau mengajak anda melihat lagi dari awal, yang pertama siapa? Abraham, yang kedua? Ishak, yang ketiga? Yakub, yang ke empat? Yusuf, yang ke lima?, Israel, yang ke enam? Salomo, yang ke tujuh?.....O right.

Saudara satu hari ada seorang yang cerita dengan saya, dan beliau berkata “ pak tadi malam saya bermimpi “,  ini mimpi ya, dan dia berkata “ tapi ini bukan seperti mimpi tapi seperti pengalaman yang real sekali “,  dan pengalaman itu dia berkata “ saya ngobrol dengan bapak “ dan kemudian bapak berkata begini “ dari semua yang terima transfer of wealth, sebagian besar bahkan mungkin dapat dikatakan semua, terjadi oleh karena peran satu wanita “.

Saya waktu dengar dia cerita begitu saya bingung, “ masa sih “, dia berkata “ dari semua yang terima transfer of wealth, hampir semua bahkan dapat dikatakan hampir semua, itu terjadi oleh karena peran satu orang wanita “. Saya hanya jawab singkat tapi kemudian saya renungkan akan mimpi itu. Saya ketika menerima itu saya hanya berkata “ wah itu ajaib “, tapi kemudian saya doakan, saya ngomong begini “ Tuhan ini mimpi, hanya mimpi-mimpi toh atau benar dari Tuhan, apakah betul bahwa sebetulnya wanita itu mempengaruhi sebegitu rupa sehingga terjadi transfer kekayaan yang luar biasa “.

Lalu saya coba renungkan, saya lihat di alkitab, saya menemukan fakta yang ajaib sekali. Coba kita lihat ceritanya di alkitab nanti anda buat study ya ini menarik.

Yang namanya Abraham terima kekayaan karena siapa?, karena Sarah mau diambil oleh Firaun, iya toh, lalu kemudian Firaun memberikan harta dalam bentuk ternak yang sangat banyak kepada Abraham. Jadi betul Abraham itu terima tranfer kekayaan karena peran atau faktor wanita.

Yang kedua Ishak, Ishak juga sama, ketika urusan dia di depan Abimelekh tentang Ribkah selesai, maka kemudian alkitab berkata Ishak itu mulai menabur dan tahun itu juga ia menuai 100 X ganda. Dia sedang ada ditanah orang Filistin, dan dibangsa lain dia juga mendapat tuaian yang luar biasa karena faktor satu wanita.

Bagaimana dengan Yakub, anda harus mengerti, Yakub kerja keras di Padan Aram, ditempatnya Laban bukan karena dia suka kerja keras pada mulanya, dia kerja keras 7 tahun demi mendapatkan seorang wanita namanya Rachel. Rachel membuat seorang Yakub bersedia kerja bakti tidak dibayar 14 tahun lamanya, anda bisa bayangkan itu, cinta yang sangat ajaib.

Lalu anda bertanya “ Yusuf pak? “, jangan lupa walaupun tidak bagus Tante Potifar, dialah yang bagaimana pun membuat Yusuf itu masuk penjara, dan dipenjara itulah kemudian dia bertemu dengan juru minuman raja yang membawa dia kehadapan Firaun dan kemudian dia menikmati kekayaan bangsa Mesir.

Jadi kita melihat Abraham, Ishak, Yakub, ketiga-tiganya karena peran wanita. Yusuf karena soal wanita, Salomo..., Salomo memang punya banyak wanita tapi satu wanita membawa harta sangat banyak buat dia, namanya Ratu Syeba. Alkitab mengatakan sejak saat itu tidak ada lagi orang memberikan rempah-rempah sebanyak yang dibawa oleh Ratu Syeba. Jadi Salomo ini karena wanita.
Terus terang saya belum menemukan yang orang Israel, saya ingat-ingat apakah ada peran wanita yang menonjol sih ketika orang Israel keluar dari Mesir dan kemudian membawa jarahan yang banyak. Tapi tiba-tiba pak Wong BB saya dan dia BB satu ayat dan saya mau bacakan buat saudara.

Kalau Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Salomo, peran satu wanita kalau zaman Israel itu lebih gawat lagi rombongan wanita ternyata. Mari kita lihat Keluaran pasal 3 ayat 21 - 22, kita ini belum bahas yang sebenarnya, nanti kita bahas Yakub, saya mau ajak anda melihat kebenaran ini :

Exo 3:21  Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa,
Exo 3:22  tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang Mesir itu."

Jadi zaman Israel yang merampasi itu bukan lakinya, siapa? Perempuan. Kalau ada suami mengeluh “ pak istri saya ini kok mintain duit terus “, nah itu kira-kira keturunan Yahudi zaman exodus anda dianggap Firaun berarti. Kalau istrimu terlalu banyak minta uang, “ eh aku bukan Firaun, aku Musa aku Musa “.  Sebab kalau dia melihat anda sebagai Firaun habislah anda dirampasi. Peran wanita itu dashyat.

Pada waktu mereka di padang gurun akhirnya mereka harus membawa persembahan untuk membangun akan kemah suci yang di zaman Musa. Anda tahu yang bergerak siapa?, coba kita lihat satu ayat lagi. Saudara saya kemaren dapat ayat dari pak Stefanus, jadi kalau ada suami-suami yang marah dia didepan ini.

Coba kita buka Keluaran pasal 35, pak Stefanus sudah mempelajari peranan wanita. Keluaran 35 : 21 – 22 ini waktu mereka membawa persembahan untuk membangun akan kemah suci di padang gurun di zaman Musa, dikatakan :

Exo 35:21  Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu.
Exo 35:22  Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN.

Saudara ketika di teliti kata ayat ke 22 ini, sebenarnya terjemahan hurufiahnya begini  The man in on the woman , jadi begini : Pria itu datang digendong oleh wanita , terjemahan hurufiahnya. Jadi soal memberi ternyata wanita lebih antusias dan harus gendong yang pria. Berapa banyak istri mengeluh “ pak saya tidak bisa ngasih perpuluhan, kenapa?, engga boleh sama suami “, “ pak saya mau ngasih persembahan tapi suami saya marah-marah “,”  pak saya ingin memberikan janji iman, suami saya ngamuk, janjimu padaku tidak kau tepati kok kamu janji lagi “, “ selalu ada alasan untuk suami saya mencegah saya memberikan persembahan “. Harus anda gendong karena ayatnya berkata seperti itu. So siapa yang wanita? angkat tangan sekali lagi, anda adalah mahluk yang ajaib dan kuat dan diberkati Tuhan, tepuk tangan untuk para wanita pada hari ini, terima kasih banyak.

                                                 DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT

Senin, 06 Mei 2013

MENGEMBANGKAN GAIRAH HIDUP

by: Daniel Kumbara
Part 7 WAKTU DAN KEKUATAN


             Berapa waktu yang kita perlukan setiap hari untuk bergerak, melakukan aktifitas, tentunya masing-masing
orang sangat berlainan, dari bangun tidur saja kita berbeda,  apalagi untuk beraktifitas mungkin ada yang beraktifitas malam
atau ngelembur hingga pagi, ada yang rutinitas pagi hingga malam. Semua itu adalah kesibukan kita masing -masing,
 juga pastinya masing-masing punya tujuan dan motivasi yang berbeda, ada yang memang tuntutan pekerjaan
,harus memenuhi kebutuhan hingga larut pagi, bahkan waktu istrahatnyapun sampai berkurang, yah itulah waktu yang diberikan
 Tuhan yang harus kita syukuri, karena kita masih diberi napas kehidupan untuk kembali beraktifitas.
Sangat disayangkan sekali pabila kita pergunakan waktu ini dengan mencari hiburan yang tak bermanfaat, mengunakan waktu
yang sia-sia, bisa menjadi batu sandungangan bagi kita, Tuhan pun tak berkenan ,kita mengunakan waktu seenaknya,  Waktu yang
telah Dia ciptakan untuk kita, banyak hal yang berkenan yang dapat kita lakukan, untuk Kemulianya.
             Janganlah kesibukan membuat kita lupa akan Sang Pencipta waktu, yang memberikan sisa waktu untuk kita, pergunakan
menurut kehendaknya. bukan melakukan sesuatu keinginan kita sendiri. (1 Petrus 4:2 )
mari kita renungkan baik-baik, hal-hal yang  yang tidak berguna, yang menjarah habis waktu kita, sehingga kita tak bisa bersaat
teduh, membaca Firman Tuhan. Padahal semua itu adalah kekuatan kita untuk melangkah menghadapi hidup ini.
Sadarilah semuaya apa yang membuat kita kehilangan prioritas di dalam hidup, ketika hal-hal yang tidak menjadi penting
 di hidup kita mengalahkan yang lebih penting dan lebih utama.            
             Tuhan sangat mengasihi kita Dia sangat menantikan kita untuk datang di hadiratnya , untuk membagikan damai-
sejahtera-Nya bagi kekuatan kita, memang rasanya di tengah arus kesibukan ini sangat sulit untuk meluangkan waktu pribadi
dengan Tuhan, untuk itu kita butuh disiplin yang tinggi, dan komitmen untuk suatu perubahan, jangan biarkan kita melangkah
 dalam kesia-siaan, harus ada kemauan keras untuk kita melangkah didalam kebenaran dan jangan sampai kita terlena, atau di
kalahkan oleh perasaan, yang semuanya adalah merupakan godaan kita dalam mendisiplinkan diri. Perasaan mood atau tidak
harus segera kita buang jauh.
Selanjutnya jika kita bisa bersikap keras terhadap diri kita,  pastinya kita bisa mempunyai waktu pribadi
bersama Tuhan, punya waktu bersama Tuhan itu sangatlah penting bagi hidup kita.
Banyak dari kita tidak menyadari betapa sangat pentingnya  menempakan Tuhan pada prioritas utama dalam hidup, ditengah
arus kesibukan ini kita sering terhanyut oleh waktu yang membuat kita lupa menempatkan Tuhan ,padahal justru DIA
 merupakan kunci keberhasilan kita, pemandu atas kehidupan kita.
Alkitab juga mengatakan untuk lebih dulu mencari kerajaan Allah, maka semuanya akan ditambahkan ( Mat 6:33)
Oleh karena itu, kita harus bersungguh-sungguh menyediakan waktu pribadi untuk bersekutu dengan Dia, sekalipun banyak
banyak halangan yang merintangi kita, kadang yang membuat kita tidak fokus adalah waktu yang serasa mengejar kita
akhirnya bisa dibayangkan kita sangat terburu-buru , itulah yang seringkali kita alami saat berusaha berbagi waktu pribadi
dengan Tuhan.
            Kesibukan yang kita jalani, tentu sangat menyita waktu kita , mengorbankan segala-segalanya, itulah yang membuat
kita sangat letih, adakalanya kebosanan juga menanggapi kita sehingga kita tidak menjadi tenang, tak ada lagi kedamaian dihati,
Ini juga yang sering mematahkan gairah hidup kita dan acapkali menjadi bumerang bagi langkah hidup kita, gimana tidak
seringkali dalam keletihan ,kebosanan , kita mengira dengan mencari hiburan dapat meringankan pikiran kita.
Tetapi hal itu sangatlah salah dan acapkali hiburanlah yang membuat kita terjatuh sangat dalam.
Dengan demikian segera benahi dirimu, atur waktu sebijaksana mungkin, jangan biarkan situasi mengontrol kita, biarlah kita yang
mengontrol baik situasi maupun pemikiran kita untuk tetap memprioritaskan Tuhan dalam perjalanan hidup kita, karena hidup
ini sementera, kita hanya menjalani sisa waktu. Untuk itu sangatlah penting bagi kita untuk menyediakan waktu bersama Tuhan .

                                                                    Bersambung

Jumat, 03 Mei 2013

MATIUS 5; 16


ULANGAN 30:19



REFRENSI PUSTAKA ANDA

JANGAN TAKUT PERUBAHAN

by : PakCik Pekalongan
 
Mungkin anda adalah orang yang tidak senang dengan perubahan ? Jika ya, ingatlah bahwa seekor ulat hanya akan bisa jadi seekor kupu-kupu jika ia mau keluar dari kepompongnya. Seperti yang dikataka Yesus, zona nyaman itu ibarat unta sarat beban
( Mat 19:24 ),Unta hanya dapat masuk lobang tersebut saat dia melepaskan segala beban yang ada di pundak.
Berikut adalah jenis manusia yang membenci perubahan :
1.Si Skeptis. Dia sering mengatakan bahwa keberhasilan si A, si B atau yang lain hanyalah factor keberuntungan., bukan karena tekun dan kerja keras. “ Kalau saja ayahku sekaya ayah dia, akupun akan sukses…”Apa hebatnya dia “? Aku juga bias dst. Perhatikan statmen terakhir ini berbeda dengan “ Kalau dia bisa, akupun pasti bisa “ Si skeptis bukan hanya tidak mau ada perubahan, tapi dia juga berusaha mempengaruhi orang agar tidak perlu berubah.
2. Si anak mama/papa. Hidupnya ditentukan oleh orang lain, entah itu lingkungan terutama orang tua. Ketika kuliah, ia memilih jurusan yang ditentukan orang tuanya dan saat bekerja ia hanya sekedar mengerjakan apa yang menjadi tugas tanpa pernah memikirkan sebuah inovasi. Hampir semua keadaannya dikendalikan pihak lain dan tidak pernah menyiapkan diri untuk mandiri.
3. Si Penakut. Kata-kata favoritnya adalah, “ jangan-jangan”.. “ apa jadinya nanti kalau..” dst… Ia selalu takut dan kuatir akan hal-hal yang belum terjadi. Seperti sepuluh pengintai Israel, mereka hanya melihat sisi negative setiap hambatan. Kalau begitu terus kapan mau mulai. Wajar saja bila ketakutan itu muncul, tapi asal berani menghadapi dan tulus berharap pada Tuhan, pasti perasaan negative itu bisa ditundukkan.
4. Si Oportunis. Ia hanya selalu berkata bahwa dia sedang menantikan waktu yang baik dan tepat. Namun, kenyataannya tidak pernah ada waktu yang cukup baik baginya, akibatnya ia hanya akan selalu menunggu dan menunggu. Bahkan saat kesempatan baik itu benar-benar tiba, ia tak mampu mengenalinya dan kesempatan itupun berlalu.
5. Si Perfeksionis. Hari-harinya hanya dihabiskan untuk mencari rumusan yang paling tepat dan strategi yang terbaik. Dia tidak sadar bahwa segala sesuatu dijagat raya ini tidak ada yang sempurna. Anehnya saat dia menemukan satu rumusan yang terbaik, ia justru tidak segera menerapkannya tapi malah berusaha mencari kelemahannya. Tanpa disadari, seumur hdup ia hanya menghabiskan waktu mencari dan mencari tanpa pernah bertindak.
6. Si Ilmuwan. Ini adalah jenis orang yang selalu melihat buktinya dulu. Inilah yang membuat bangsa Yahudi tidak pernah sepaham dengan bangsa Yunani. Israel menerima Tuhan oleh karena percaya sedang Yunani harus melihat bukti. Ini dikarenakan bahwa bangsa Yunani adalah bangsa yang maju dalam pengetahuan dan kaya dalam filsafat. Orang sedemikian akan sukar untuk mengawali sebab selalu bertanya dan minta bukti. Andai dari 100 orang, hanya 5 orang yang mengatakan bahwa bisnis itu sulit dan sukar untuk sukses, si ilmuwan akan lebih berpegang pada 5 orang tadi disbanding dengan 95 orang yang berhasil.
7. Si Gampang Kapok. Satu kali memang orang ini berani mencoba, tapi begitu dia ketemu hambatan, ia segera mundur kembali ke kondisinya yang lama. Yang dibutuhkan sebenarnya adalah keberanian untuk mencoba kembali. Mana lebih setuju “ Mengapa tak dicoba”? atau “Di coba tak mengapa “. Tentu dicoba dulu, baru ketahuan apa keunggualan atau kekurangannya

MENGEMBANGKAN GAIRAH HIDUP ( Kuasa ucapan syukur yang menjadikan bahagia )

                  

            Mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan di hidup kita, pastinya setiap orang yang hidup di dunia ini pernah
mengalaminya dan tentunya itu menghambat perkembangan gairah hidup kita.
Seringkali juga kita menemukan hal yang tak memuaskan terjadi dalam hidup kita yang melenceng jauh dari yang kita
inginkan, misal ketika jalanan macet padahal kita harus segera sampai tujuan, kereta api terlambat, tak diterima kerja ,
atau yang lebih parah lagi di PHK dari tempat kerja, dan berbagai hal lainya.
Respon kita terhadap itu semua, tentu sangat mengecewakan membuat kita marah,mengerutu? bersungut-sungut.
Padahal Firman Tuhan telah mengatakan untuk mengucap syukur dalam segala hal, yang terjadi dalam hidup mu,
kenapa kita harus mengucap syukur, padahal kalau kita mengalami hal yang buruk, keadaan yang buruk, pastinya
sangat sulit untuk mengucap syukur ,tapi sebaliknya jika keadaan kita berjalan baik mudah sekali bukan ?
            Firman Tuhan dalam 1 Tesalonika 5:18 mengatakan "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang
dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
Ucapan syukur adalah kekuatan dasyat yang mampu mengubah keadaan, Ucapan syukur adalah kekuatan surga
Tidak ada keadaan apapun yang tidak bisa di rubah oleh kekuatan ucapan syukur.
Rasa syukur adalah perasaan terdalam kita untuk berterima kasih. Kata syukur, gratitude,berasal dari kata latin kuno
gratus, yang berarti berterima kasih yang memiliki kata gratia, yang berarti baik hati, menyenangkan.
              Rasa syukur atau terima kasih berdampak sangat besar bagi kehidupan kita, untuk mendapatkan hidup yang
di penuhi kepuasan ,ketentraman, dan optimisme. Sehingga orang- orang yang bersyukur selalu bisa menyikapi keadaan
 buruk maupun sebaliknya. Hidup mereka lebih menyenangkan, lebih bersemangat ,lebih mudah mengontrol emosi
tidak sering marah atau depresi.
Selain dari segi spiritual  rasa syukur  juga membuat hidup kita menjadi sehat baik fisik maupun emosi, dan menjadikan
kita nyaman dalam menjalani hidup ini.
              Jika kita ingin menjadikan hidup kita bahagia , ambil langkah untuk slalu mengucap syukur dalam segala situasi
bukan hanya hari ini tapi setiap hari lakukan moment of gratitude, waktu mengucap syukur di hidup mu.
                      
                         " Selamat menjalani hari yang penuh syukur, Tuhan Yesus memberkati "

                                                                    by: Daniel Kumbara

Kamis, 02 Mei 2013

REFRENSI PUSTAKA ANDA

REF:INSPIRASI KEHIDUPAN By: Pdt Yahya Mulyono
 
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN  

Kidung Agung 8: 6 – 7 Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina

“Pernikahan bukanlah permainan, tetapi sebuah seni dan proses pembelajaran.”

■Mengapa pernikahan seperti sebuah seni? Karena dalam pernikahan kita membutuhkan seni membangun hubungan, seni berkomunikasi, dan seni membangun sebuah keindahan.

■Pernikahan juga adalah sebuah proses pembelajaran yang terus-menerus. Setiap pribadi yang ada dalam pernikahan itu akan terus belajar bagaimana memberi dan menerima dan memberikan yang terbaik bagi pasangannya.

Bagaimana membangun sebuah pernikahan yang kokoh, yang dapat dijadikan teladan? Membangun pernikahan sama seperti membangun sebuah rumah. Diperlukan tiga hal yang pokok, yaitu: fondasi, pilar, dan atap.

1. Fondasi
Dalam membangun sebuah gedung yang paling penting adalah fondasinya. Demikian juga pernikahan. Fondasi yang kita perlukan dalam membangun sebuah keluarga adalah Iman kepada Allah, di dalam Yesus Kristus.
Keluarga kita harus dibangun di atas dasar iman kita kepada Allah. Jika bukan Tuhan yang membangun rumah/keluarga kita ini maka sia-sia saja upaya kita untuk membangunnya, begitu kata pemazmur.

Apabila kita mengimani bahwa pasangan hidup kita adalah pemberian Allah, maka kita akan mempertanggungjawabkan pernikahan kita kepada Allah agar jadi teladan bagi sesama. Kita akan membangun keluarga kita agar menjadi sebuah keluarga yang menjadi berkat bagi sesama.

2. Pilar
Pilar untuk membangun sebuah pernikahan dan keluarga yang kokoh adalah Cinta. Cinta yang bagaimana? Cinta yang siap untuk memberi. Cinta yang seperti ini akan memberi inspirasi bagi kita untuk selalu menjaga hubungan dekat dan keharmonisan dengan pasangan kita.

Cinta mempunyai tiga komponen, yaitu: Keintiman, Komitmen, dan Kegairahan pada pasangan kita.

3. Atap Keluarga
Bagian bangunan untuk membangun pernikahan yang kokoh ialah atap keluarga. Atap bangunan berkualitas adalah Komunikasi dalam Keluarga yang membangun keterbukaan dan kepercayaan. Tanpa komunikasi yang sehat keluarga berada dalam bahaya. Ketika komunikasi terhenti ketidaknormalan terjadi.

Bangunlah keluarga dengan pondasi iman kepada Allah agar melihat bahwa pernikahan ini adalah sebuah perjalanan anda bersama dengan Allah, lanjutkan dengan pilar berkeluarga dengan cinta yang tulus dan kokoh pada pasangan yang di dalamnya ada keintiman, komitmen, dan kegairan pada pasangan kita; dan kemudian lengkapilah dengan atap keluarga yang berupa komunikasi yang membangun kepercayaan dan keterbukaan.

Be blessed! Pdt. Jotje Hanri Karuh (blessedday4us)

REFRENSI PUSTAKA ANDA


 TENTANG KEBAHAGIAAN :Dominikus Agus Gunawan

Kebahagiaan itu bertambah oleh orang lain, tapi tidak bergantung pada orang lain.



Dapatkah kita menjadi bahagia karena dipaksa oleh orang lain, baik orang tua maupun atasan? Jawabannya jelas tidak mungkin, karena kebahagiaan itu berasal dari dalam hati kita, bukan dari orang lain. Walaupun suasana di sekitar kita penuh sukacita, banyak orang yang menari dan bernyanyi, tetapi bila hati kita sedang gundah memikirkan sesuatu yang meresahkan, maka pasti kita tidak bahagia berada di tempat itu; malah mungkin membuat kita menjadi tidak betah tinggal di tempat itu.

Jadi kebahagiaan itu ditentukan oleh diri kita sendiri, karena itu marilah kita menset pikiran kita agar selalu bahagia dalam keadaan apa pun, bersyukurlah dalam segala hal. Kita memang tidak dapat mengubah keadaan yang sudah atau sedang terjadi di sekitar kita, tetapi kita dapat mengubah maknanya agar menjadi positif  bagi diri kita sendiri. Caranya dengan melihat peristiwa yang terjadi dari sisi positif, bukan dari sisi yang merugikan kita.  Misalnya saat kita dipecat dari pekerjaan kita, mungkin saat itu kita ingin marah, tetapi marilah kita lihat peristiwa tersebut dari sisi positif. Tuhan pasti memiliki rencana indah dengan berhentinya kita dari pekerjaan tersebut, misalnya ini merupakan kesempatan emas untuk memulai berwirausaha, apalagi kita juga menerima pesangon yang dapat dijadikan modal berusaha. Dengan demikian maka kita dapat bersyukur: “Terimakasih Tuhan, karena saya dipecat dari pekerjaan, sehingga saya dapat memulai usaha sendiri yang sudah dirintis bertahun-tahun.”

Kebahagiaan kita bertambah bila melihat orang di sekitar kita pun merasa bahagia, misalnya saat kita mengunjungi orang sakit, ternyata orang tersebut menyambut kita dengan penuh sukacita dan berterimakasih atas kunjungan tersebut, maka jelas kita pun menjadi sangat berbahagia.
Marilah kita menjadi sumber kebahagiaan dan menyebarkannya ke orang lain agar mereka pun menjadi bahagia.

kumpulan catatan by Daniel Kumbara

REFRENSI PUSTAKA ANDA

ARTI MELAYANI

Melayani itu bukan sekadar aktif dalam kegiatan gereja, atau mau berkorban untuk melakukan tindakan-tindakan sosial. Melayani juga menyangkut hati.

Kalau kita aktif digereja supaya semua keinginan dan ide kita dipenuhi; itu bukan pelayan, melainkan juragan. Kalau kita mau mengorbankan waktu, tenaga, dan bahkan materi untuk membantu orang-orang miskin supaya kita populer dan mendapat pujian; itu buka pelayan, tetapi politikus. Pendek kata, melayani bukan sekedar soal aksi, tetapi juga motivasi.

Lalu, semangat seorang pelayan seperti apa yang sepatutnya dimiliki?

Pertama, semangat tampah pamrih. Entah dihargai atau tidak, disenangi atau tidak, mendapat apa-apa atau tidak; yang penting kita melakukan tugas itu dengan baik.

Ada sebuah cerita. Suatu ketika disebuah departement store masuklah seorang wanita gelandangan. Pakaiannya kotor, compang-camping. Ia berkeliling melihat-lihat seperti layaknya orang yang hendak membeli sesuatu. Di depan sebuah baju yang dipajang ia berhenti.

Seorang gadis pelayan mendekatinya, "Bisa saya bantu, Bu?" tanyanya ramah.

"Saya ingin mencoba baju ini," kata si wanita gelandangan.

"Baik, Bu. Ruang gantinya ada disebelah sana. Silahkan Ibu kesana. Saya akan bawakan bajunya."

Wanita gelandangan itu lalu mencoba baju yang dipajang. Tidak hanya satu, ia mencoba baju yang lainnya. Kemudian satu lagi. Sampai lima baju. Si gadis pelayan tetap melayaninya dengan ramah. Senyumnya mengembang. Ia tidak kesal atau jengkel. Begitu juga ketika wanita gelandangan itu ngeloyor pergi tanpa membeli satu pun baju-baju yang telah dicobanya. Si gadis pelayan mengantarnya sampai pintu keluar. Bahkan dengan sopan mengucapkan terima kasih atas kunjungan wanita gelandangan itu.

Rupanya ada seorang pria yang sejak tadi memperhatikan. Ia mendekati gadis pelayan tadi, "Wanita gelandangan itu sudah jelas tidak bermaksud membeli," katanya mencela, "kenapa kamu melayaninya, bahkan mengijinkannya mencoba baju-baju itu? Bukankah badan dan baju yang dikenakannya sangat kotor dan dekil?" tanyanya pula.

"Saya adalah pelayan disini. Tugas saya melayani siapa pun yang datang kesini sebaik-baiknya; entah orang itu datang untuk membeli atau tidak," jawab pelayan itu tenang.

Begitulah seorang pelayan yang baik. Ia tidak akan terpengaruh oleh reaksi orang-orang disekitarnya; entah dipuji atau dicaci. Ia tetap akan berkonsentrasi pada tugasnya; melakukan yang terbaik dari yang bisa ia lakukan semampu dia, bukan semau dia.

Kedua, semangat tidak memilih-milih. Jadi, terlepas sebuah kegiatan pelayanan itu kita sukai atau tidak, kita minati atau tidak; kita tetap bisa mengerjakannya dengan senang hati.

Ketiga, semangat memberi. Artinya, kita melayani bukan untuk mendapatkan sesuatu, tetapi karena kita ingin memberikan sesuatu. Mengapa demikian? Karena kita sadar sesadar-sadarnya betapa dalamnya, besarnya, dan luasnya kasih Tuhan dalam hidup kita.

Dan sebagai ungkapan syuklur, kita ingin berbagi dengan orang lain melalui pelayanan kita. Supaya orang lain pun merasakan sapaan kasih Tuhan, dan memuliakan Tuhan. "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dia-lah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)

Disarikan dari buku Bila Cinta Menyapa - Gloria Graffa

Rabu, 01 Mei 2013

MENGEMBANGKAN GAIRAH HIDUP


MAT 5:16

Yohanes 6:39


MENGEMBANGKAN GAIRAH HIDUP Part :5 Biarkan tawar hati berlalu.

Part 5 : Biarkan tawar hati berlalu.


    
        Masa depan yang tak jelas dalam hidup kita sering menjadi alasan untuk kita menyerah kalah dalam
mengapai kehidupan yang penuh harapan ini, padahal kesempatan yg akan diraih sudah ada di depan mata,
 tapi acapkali semua tertutup, dikarenakan kita merasa sudah cukup tak ada lagi angan dan harapan yang
bisa kita raih, kadang memang menjadi sangat sulit untuk mengapai harapan baru ke depan, kita sering
berkata "ya memang sudah nasibku...."
Ironis sekali bukan, jika kita pasrah terhadap nasib, padahal masih banyak langkah ke depan yang bisa
kita hadapi.
kehidupan yang kita tempuh ini pastinya mengalami yang namanya pasang surut, belajarlah dari setiap
langkah yang sudah kita lewati, jangan menyerah oleh sesuatu hal yang dapat melemahkan kekuatanmu.
kadangkala yang membuat kita menyerah adalah harapan yang tak sesuai dengan apa yang kita bayangkan
sebuah kenyataan yang jauh dari angan-angan, tentu di butuhkan kekuatan lain untuk menanggapi
semua yang terjadi di dalam kehidupan kita , sudah waktunya kita tak tertunduk lesu oleh semua itu.
apalagi sampai tergoda untuk menyerah kalah dalam hidup ini. (Amsal 24:10 )
      Tentunya untuk semua ini biarkan tawar hati berlalu dari hidup mu, terus kembangkan kekuatan kita
karena semua tergantung dari dalam, yaitu dari hati, kalau kita sangup mengatur hati, maka kita menemukan
kekuatan, yang tadinya lemah karena tawar hati, akan menjadi semangat dan gairah hidup untuk meraih
harapan,
Dan pastinya semua itu bisa kita lakukan jika kita mempercayai Tuhan dalam setiap keadaan apapun.
Tuhan sangup membebaskan kita dari apapun, Dia selalu beserta kita ,kemanapun kita pergi, dan merasakan
semua yang kita rasakan, baik kesulitan yang kita alami maupun ketidak berdayaan kita.
       Banyak orang yang jadi lemah karena tidak bisa menjaga hati ,lemah terhadap godaan untuk menyerah,
lemah pada dosa,lemah pada kesusahan semuanya karena tawar hati.
Jangan biarkan kenyataan hidup membuat hati kita menjadi tawar, berharaplah kepada Tuhan agar kiranya
tak terhempas dalam ketidak berdayaan yang menghambat perkembangan gairah hidupmu.
dan bersyukurlah senantiasa di dalam Tuhan atas kebaikan-Nya.  Tuhan memberkati
   
                                                                                      by; Daniel kumbara

Yosua 1:9 Mengembangkan gairah hidup