SELAMAT DATANG

bias-kasih mengucapkan " Terima kasih banyak untuk sahabat terkasih yang sudah berkenan meluangkan waktu untuk membuka konten ini." Tuhan memberkati sahabat semua di manapun berada.


Sabtu, 25 Mei 2013

MENGEMBANGKAN GAIRAH HIDUP (Merangkai Ketenangan)


Merangkai Ketenangan
Part 8 (sambungan)

Kekecewaan seringkali menganggu kehidupan kita, karena berujud rasa ketidak nyamanan,
hal ini menjadi semacam sumber tekanan pribadi ,besar kecilnya sebuah kekecewaan
mempengaruhi efektifitas kita dalam berpikir jernih.
Padahal untuk bisa berpikir jernih tentunya seseorang harus mempunyai ketenangan
dan untuk menggapai ketenangan tak semudah membalik tangan dibutuhkan proses yang
panjang, pengalaman-pengalaman dalam menanggapi permasalahan tentu juga menjadi tolak
ukur selanjutnya untuk kita bisa bersikap tenang. Ketenangan juga kita dapati dari pandangan-
pandangan positif kita, kalau kita melihat suatu hal dari sudut pandangan positif, maka kita
akan mudah menyelesaikan suatu masalah , dan ini juga timbul dari ketenangan kita untuk bisa
memandang hal tersebut.
        Coba kita periksa kembali kehidupan kita, hal-hal apa yang mempengaruhi ,sehingga
sedikit banyak menggerus ketenangan kita,
misal : Panik, kejenuhan,ketakutan, keraguan, rasa kuatir dll.
Pastinya semua ini dapat menghambat gairah hidup kita.
Padahal Pemazmur mengatakan hanya dekat Allah saja aku tenang, banyak hal yang bisa kita
petik dari Raja Daud bagaimana dia memproses ketenangan dalam dirinya.
Melihat dari sikap Raja Daud tentu kita bisa meresponi terhadap diri pribadi kita, bagaimana
perlunya untuk berhubungan dengan Allah sang Pemberi napas kehidupan.
Sebaliknya karena kurangnya hubungan kita dengan Allah, maka jauhlah ketenangan dalam hidup
kita dan terjadi seperti contoh diatas kekecewaan,jenuh ,panik ,ketakutan dll.
         Jadi untuk kita bisa merangkai ketenangan dibutuhkan hubungan erat dengan Allah.
Dalam perjanjian Baru, Firman Tuhan juga mengatakan hal yang sama untuk kita bisa meraih
ketenangan, pada kitab Matius 11:29.  di ayat tersebut dikatakan untuk mendapat Ketenangan
kita harus meresponi kehidupan Tuhan Yesus, belajar dari kehidupan Tuhan sendiri yang lemah
lembut dan rendah hati, banyak hal pengajaran dari Tuhan Yesus yang membuahkan ketenangan
dalam hidup kita.
Untuk itu sangatlah penting kedekatan Kita dengan Allah karena Dialah sumber ketenangan kita.

Kiranya ringkasan pendek ini dapat bermanfaat bagi sahabat terkasih dimanapun berada, dan
tentunya bias-kasih berharap menjadi berkat yang meneguhkan. GBU
                                                           
                                                                                       salam hormat

                                                                                  by: Daniel Kumbara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar