Walau bulan Februari
telah lewat namun perasaan tentang mencintai dan dicintai selalu ada
dalam hati semua orang, perasaan ini dapat muncul di mana saja dan kapan
saja. Semua orang mempunyai perasaan ini dan semua orang pasti pernah
mengalami perasaan jatuh cinta. Ketika seseorang sedang jatuh cinta
pastilah ada tanda-tanda yang ia tunjukkan kepada orang yang ia cintai
tersebut. Akan ada perubahan-perubahan yang terjadi pada kita tentunya. Cinta
itu harus diungkapkan dengan sikap atau perbuatan kita, bukan hanya
sekedar menyanyikan lagu-lagu tentang cinta atau hanya sekedar membuat
puisi-puisi cinta saja. Begitu pula dengan cinta kita kepada Tuhan, harus ada suatu tanda sehingga orang tahu bahwa kita benar-benar mencintai Tuhan.
Kalau kita belajar tentang cinta, kita dapat belajar dari Raja Salomo,
seorang raja muda Israel yang rendah hati dan hatinya setia kepada
Tuhan. Kitab Kidung Agung di perjanjian lama ini merupakan karya Raja
Salomo, yang dalam bahasa Inggrisnya disebut “Song of Salomon” atau “Salomon’s Song of Songs”. Mari
kita lihat bagaimana hubungan kita dengan Tuhan, apakah kita sudah
benar-benar menunjukkan bahwa kita mengasihi Tuhan atau belum.
Dalam kitab Kidung Agung 3:1-4 ini terdapat 4 tanda jika kita mengaku bahwa kita mencintai Tuhan, yaitu :
1. Tidak pernah ada kenyamanan jika tidak ada kehadiran sang kekasih.“Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.” (Kidung Agung 3:1). Ranjang berbicara tentang suatu tempat di mana kita dapat beristirahat dan melepaskan segala kepenatan kita dalam sepanjang hari itu sedangkan malam hari berbicara tentang suatu keadaan di mana lazimnya kita gunakan untuk tidur sehingga suasana yang digambarkan di sini adalah ketenangan. Namun ada satu kegelisahan, keresahan atau kegalauan yang dialami oleh orang yang sedang merindukan kekasihnya ini walaupun ia sedang berada di tempat yang sangat membuat ia nyaman sekalipun. Adakah tanda ini di dalam hidup kita? Apakah kita akan merasa gelisah jika kita sudah mulai tidak berdoa, membaca Alkitab ataupun ke gereja? Atau hal itu tidak mempengaruhi kita sama sekali, kita tetap cuek dan biasa-biasa saja? Berhati-hatilah, ini sangat berbahaya karena jika begitu, kita harus berusaha untuk kembali kepada kasih mula-mula kita kepada Tuhan. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kita sebagai manusia ada saja yang membuat kita lelah karena kesibukan aktivitas kita dan itu membuat kita mulai melupakan Tuhan, namun jangan sampai hal ini terus menerus menjadi alasan kita untuk berhubungan dengan Tuhan. Kita harus segera kembali kepada kasih mula-mula kita, kembali mengejar gairah kita kepada Tuhan. Ini merupakan tanda pertama jika kita mengaku bahwa kita memang mengasihi orang yang kita kasihi, khususnya jika kita mengaku bahwa kita mengasihi Tuhan.
1. Tidak pernah ada kenyamanan jika tidak ada kehadiran sang kekasih.“Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.” (Kidung Agung 3:1). Ranjang berbicara tentang suatu tempat di mana kita dapat beristirahat dan melepaskan segala kepenatan kita dalam sepanjang hari itu sedangkan malam hari berbicara tentang suatu keadaan di mana lazimnya kita gunakan untuk tidur sehingga suasana yang digambarkan di sini adalah ketenangan. Namun ada satu kegelisahan, keresahan atau kegalauan yang dialami oleh orang yang sedang merindukan kekasihnya ini walaupun ia sedang berada di tempat yang sangat membuat ia nyaman sekalipun. Adakah tanda ini di dalam hidup kita? Apakah kita akan merasa gelisah jika kita sudah mulai tidak berdoa, membaca Alkitab ataupun ke gereja? Atau hal itu tidak mempengaruhi kita sama sekali, kita tetap cuek dan biasa-biasa saja? Berhati-hatilah, ini sangat berbahaya karena jika begitu, kita harus berusaha untuk kembali kepada kasih mula-mula kita kepada Tuhan. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kita sebagai manusia ada saja yang membuat kita lelah karena kesibukan aktivitas kita dan itu membuat kita mulai melupakan Tuhan, namun jangan sampai hal ini terus menerus menjadi alasan kita untuk berhubungan dengan Tuhan. Kita harus segera kembali kepada kasih mula-mula kita, kembali mengejar gairah kita kepada Tuhan. Ini merupakan tanda pertama jika kita mengaku bahwa kita memang mengasihi orang yang kita kasihi, khususnya jika kita mengaku bahwa kita mengasihi Tuhan.
2. Adanya kerja keras dan usaha yang mati-matian untuk mendapatkan kebersamaan dengan tekun dan segera.Waktu
seseorang jatuh cinta kepada pasangannya, pastinya ia akan meluangkan
waktu sebanyak mungkin untuk selalu bersama pasangannya di setiap
kesempatan. Ada suatu usaha keras dan perjuangan yang mati-matian untuk
bertemu dengan kekasihnya. Inilah tanda kedua seperti yang dikatakan di
dalam Kidung Agung 3:1b-2 “Kucari, tetapi
tak kutemui dia. Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di
jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari,
tetapi tak kutemui dia.” Tidak gampang untuk masuk dan
menikmati hadirat Tuhan, akan ada banyak halangan namun bagaimana kita
menyingkapinya, apakah kita akan diam saja atau berjuang untuk merasakan
hadirat Tuhan itu? Kadangkala pada saat kita menaikkan pujian
penyembahan kita ataupun pada saat kita membaca Alkitab, kita tidak
merasakan apa-apa, ini harus kita perhatikan bukan malah kita biarkan.
Kejar hadirat Tuhan setiap saat! Seseorang yang jatuh cinta
tidak akan menjadikan rintangan menjadi alasan justru rintangan itu akan
menjadi tantangan baginya untuk ia loncati. Seperti orang yang
mau mati karena tidak dapat bernapas di dalam air, ia akan berjuang
mati-matian untuk mendapatkan oksigen begitulah seharusnya sikap kita
jika kita belum mendapatkan hadirat-Nya.
Di dalam Mazmur 119:147-148 “Pagi-pagi
buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada
firman-Mu. Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan
janji-Mu.” Daud mencari Tuhan dengan begitu rupa, Daud
ingin mendapatkan Tuhan, mendapatkan hadirat-Nya. Daud pun tekun
menanti-nantikan Tuhan “Bawalah aku berjalan dalam
kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan
aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.” (Mazmur 25:5)
3. Tidak malu mengakui kerinduan hatinya bahkan bangga akan kekasihnya.Di dalam Kidung Agung 3:3 mengatakan “Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?”,
ini menandakan bahwa sang mempelai perempuan sedang mencari kekasih
hatinya, ia bertanya kepada para peronda kota apakah mereka melihat
kekasih hatinya, di sini tampak bahwa sang mempelai tidak
malu mengakui kerinduan hatinya dan bertanya kepada seluruh orang yang
ada di sekitar kota apakah melihat kekasih hatinya. Begitu pula seharusnya kita, jika kita mengasihi Tuhan kita tidak akan malu mengakui Tuhan.
Masih banyak anak muda yang malu untuk berdoa pada saat makan di
tengah-tengah lingkungan yang bukan anak-anak Tuhan, masih banyak juga
orang yang malu mengakui bahwa ia adalah anak Tuhan di tengah tren dunia
yang begitu tidak menentu bahkan banyak anak-anak Tuhan yang tidak
melakukan kebenaran karena takut dianggap tidak gaul dan kolot. Seharusnya
orang yang cinta Tuhan tidak akan malu akan Tuhan yang ia cintai,
justru ia akan membangga-banggakan siapa yang ia cintai itu agar semua
orang tahu akan kekasihnya itu. Cinta itu tidak dapat disembunyikan justru harus dibuktikan. Markus 8:38 mengatakan “Sebab
barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah
angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusia pun akan malu
karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya,
diiringi malaikat-malaikat kudus.” Janganlah malu mengakui Tuhan di tengah dunia ini, kita harus menjadi saksi Tuhan di mana pun kita berada. Justru
kita harus tetap melakukan kebenaran walaupun semua orang di sekeliling
kita mencemooh kita. Tuhan memandang dan melihat bagaimana perbuatan
kita selama hidup di dunia ini.
Healing Quote :Relationships are hard! But if you love that someone so much, you’ll try everything to make it work!
“Dari
jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan
kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.”
(Yeremia 31:3)TeamPortal (SP
HEALING ARTICLES DETAILS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar