SELAMAT DATANG

bias-kasih mengucapkan " Terima kasih banyak untuk sahabat terkasih yang sudah berkenan meluangkan waktu untuk membuka konten ini." Tuhan memberkati sahabat semua di manapun berada.


Kamis, 02 Mei 2013

REFRENSI PUSTAKA ANDA

REF:INSPIRASI KEHIDUPAN By: Pdt Yahya Mulyono
 
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN  

Kidung Agung 8: 6 – 7 Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina

“Pernikahan bukanlah permainan, tetapi sebuah seni dan proses pembelajaran.”

■Mengapa pernikahan seperti sebuah seni? Karena dalam pernikahan kita membutuhkan seni membangun hubungan, seni berkomunikasi, dan seni membangun sebuah keindahan.

■Pernikahan juga adalah sebuah proses pembelajaran yang terus-menerus. Setiap pribadi yang ada dalam pernikahan itu akan terus belajar bagaimana memberi dan menerima dan memberikan yang terbaik bagi pasangannya.

Bagaimana membangun sebuah pernikahan yang kokoh, yang dapat dijadikan teladan? Membangun pernikahan sama seperti membangun sebuah rumah. Diperlukan tiga hal yang pokok, yaitu: fondasi, pilar, dan atap.

1. Fondasi
Dalam membangun sebuah gedung yang paling penting adalah fondasinya. Demikian juga pernikahan. Fondasi yang kita perlukan dalam membangun sebuah keluarga adalah Iman kepada Allah, di dalam Yesus Kristus.
Keluarga kita harus dibangun di atas dasar iman kita kepada Allah. Jika bukan Tuhan yang membangun rumah/keluarga kita ini maka sia-sia saja upaya kita untuk membangunnya, begitu kata pemazmur.

Apabila kita mengimani bahwa pasangan hidup kita adalah pemberian Allah, maka kita akan mempertanggungjawabkan pernikahan kita kepada Allah agar jadi teladan bagi sesama. Kita akan membangun keluarga kita agar menjadi sebuah keluarga yang menjadi berkat bagi sesama.

2. Pilar
Pilar untuk membangun sebuah pernikahan dan keluarga yang kokoh adalah Cinta. Cinta yang bagaimana? Cinta yang siap untuk memberi. Cinta yang seperti ini akan memberi inspirasi bagi kita untuk selalu menjaga hubungan dekat dan keharmonisan dengan pasangan kita.

Cinta mempunyai tiga komponen, yaitu: Keintiman, Komitmen, dan Kegairahan pada pasangan kita.

3. Atap Keluarga
Bagian bangunan untuk membangun pernikahan yang kokoh ialah atap keluarga. Atap bangunan berkualitas adalah Komunikasi dalam Keluarga yang membangun keterbukaan dan kepercayaan. Tanpa komunikasi yang sehat keluarga berada dalam bahaya. Ketika komunikasi terhenti ketidaknormalan terjadi.

Bangunlah keluarga dengan pondasi iman kepada Allah agar melihat bahwa pernikahan ini adalah sebuah perjalanan anda bersama dengan Allah, lanjutkan dengan pilar berkeluarga dengan cinta yang tulus dan kokoh pada pasangan yang di dalamnya ada keintiman, komitmen, dan kegairan pada pasangan kita; dan kemudian lengkapilah dengan atap keluarga yang berupa komunikasi yang membangun kepercayaan dan keterbukaan.

Be blessed! Pdt. Jotje Hanri Karuh (blessedday4us)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar