SELAMAT DATANG

bias-kasih mengucapkan " Terima kasih banyak untuk sahabat terkasih yang sudah berkenan meluangkan waktu untuk membuka konten ini." Tuhan memberkati sahabat semua di manapun berada.


Selasa, 16 April 2013

 KAMI PERLUKAN TUHAN UNTUK MENABUR

  Kenapa kita sangat perlu menabur,konsekuensi yg sangat beratkah untuk kita berbagi?
sebuah argumentasi tentang menabur ,apakah harus menunggu kita kaya dulu baru berbagi..
Ada sebuah ilustrasi mengenai keadaan orang-orang yg menabur tanpa memandang status sosial-
mereka,apakah mereka orang berpunya atau tidak ,ekonomi lemah atau kuat,semua perlu menabur-
seperti slogan "tak ada orang kaya dan miskin semua sama harus menabur,dengan syarat hati tulus,
dan rela tanpa harus bersungut-sungut,karena pemberian yang tulus menyenangkan hati,
membuat kita penuh sukacita,bergairah dan semangat dalam menjalani hari.
  sebuah kisah menarik menjadi satu contoh keindahan kasih dari seorang anak berusia 11 tahun-
yang tergerak hatinya oleh belas kasihan setelah mengetahui bencana kelaparan besar melanda-
di India,yg ia saksikan pada salah satu media,sang anak kecil yg berasal filipina itu,tak cuma-
berpangku tangan,tapi lebih bersikap interaktip mau menanggapi keadaan yg biasanya dilakukan-
oleh orang-orang dewasa namun sang bocah begitu sigapnya dengan tulus iklas membeli roti-
sebanyak-banyaknya setelah memecah tabunganya..,disini kita bisa mencerna bagaimana seorang bocah-
mampu,sangup ,melakukan itu,memecah celengan yg mungkin sudah lama ia tabung selama berbulan-
bulan.
Dan setelah bocah itu membeli roti sebanyak-banyaknya,ia membawanya dengan gerobak hingga sampe
hingga sampe pada posko bantuan bencana,petugas yang menangani di posko tersebut bingung-
mengetahui roti yang begitu banyak dan tentunya tidak tahan lama jika sampe tujuan,lantas-
petugas itu mempunyai inisiatip untuk melelang semua roti tersebut dan menukarnya dengan obat-
obatan.
 Akhirnya peristiwa yang mengugah hati itu menarik salah satu media rohani,untuk dipublikasikan.
dan seorang ibu rumah tangga yang membaca majalah rohani tersebut tersentuh hatinya dan ber-
keinginan untuk membelikan sepeda,jelas anak kecil itu sangat senang.
Ketika ibu itu bertanya apakah ia menyesal sudah memberikan seluruh tabungannya buat korban-
di India lantas dengan sangat tegas anak itu menjawab"Biarin,itu mau saya sendiri kok".
Biarin yang dimaksud anak tersebut menunjukan pada konotasi kata yang tulus iklas serta kepedulian
yang dalam dengan sesama.Seseorang yang sangup memberi bukan hanya semata ada barang yang dapat-
diberikan,tapi lebih karena ada hati tulus untuk memberi.
Disini kita akan melihat lebih lanjut kuasa yang di berikan Tuhan untuk menabur,ada belas kasih-
yang terwujud di sini,menabur dengan tulus,menabur dengan kasih,itu sulit di lakukan kalau bukan-
Tuhan Yesus yang hidup dalam diri kita,tentunya kita tak akan pernah bisa menabur kasih.
    kembali pada hal yang berkaitan dengan menabur,diawal tadi telah kita ungkapkan dengan hati-
tulus,rela tanpa bersungut-sungut,kita lihat refrensi pada pasal 20 ayat 35 yang berbunyi-
"...Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima".
Dan dari ayat tersebut pasti kita semua percaya ketika yesus mengatakan kalimat ini,tentunya Tuhan-
sangat tahu bahwa sesunguhnya ada perasan sukacita dan bahagia yang luar biasa dalam hidup kita-
ketika kita memberi,ada kuasa yang sangat besar dalam memberi.
"BERILAH dan kamu akan diberi:suatu takaran yang baik,yang di padatkan,yangdi goncang dan yang-
tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur-
akan diukurkan kepadamu Lukas 6:38.
                                                     by:Daniel Kumbara
                                                     
                                                       BIAS KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar